Jumat, 03 April 2015

MEMBUAT BELAJAR YANG NYAMAN BAGI ANAK


F:istRUANG belajar adalah area penting bagi anak Anda yang perlu di desain dengan nyaman dan juga menarik. Sehingga anak merasa betah serta tak merasa malas untuk belajar. Selain itu, ruang belajar juga bisa ditampilkan dengan nuansa yang “hidup” dan menyenangkan.
Hal umum yang perlu diperhatikan adalah pemilihan meja, kursi, lampu belajar. Namun selain aplikasi furniture tersebut, untuk membuat ruang belajar yang nyaman juga perlu pemilihan warna dan tata ruang yang tepat. Inilah beberapa trik untuk ciptakan nuansa ruang belajar yang nyaman bagi anak.

Pilih ukuran furniture yang disesuaikan dengan ukurang ruang belajar anak. Kemudian letakkan meja belajar di dekat jendela atau tempat yang terkena akan sinar matahari. Disarankan agar tidak meletakan meja dengan membelakangi lampu ruangan agar bayangan tidak menutupi meja. Sesuaikan pula ukuran dan tinggi meja belajar dengan fisik dan tubuh sang anak. Kenyamanan dan keamanan bagi anak terbuat dari bahan yang empuk untuk dudukan dan sandaran kursinya.

Dilain hal pilihlah meja belajar yang dapat digunakan dalam jangka waktu cukup lama sekitar 5-6 tahun disesuaikan dengan pertumbuhan sang anak. Bisa juga dengan menggunakan meja belajar yang memiliki 2 ketinggian penyangga kaki untuk mengantisipasi jika anak bertambah tinggi. Untuk furnitur kayu, bersihkanlah debu dan kotorannya setiap hari. Jika furnitur kayu terkena air maka segera di lap sebab jika tidak dapat menyebabkan warnanya memudar. Kemudian, letakkan lampu belajar yang cahayanya dapat langsung mengenai objek sehingga objek dapat terlihat jelas dan tidak menyebabkan mata cepat lelah. Gunakanlah kursi yang adjustable sehingga dapat diatur ketinggiannya. Fungsinya untuk mengikuti pertumbuhan anak dan juga kenyamanannya.

Terakhir pilihlah furnitur dengan desain yang menarik baik dari segi bentuk maupun warnanya seperti menggunakan gambar tokoh kartun kesukaannya atau warna kesukaannya.

Kuning
Bagus untuk merangsang optimisme, kecerdasan, kreativitas, harapan, dan keseimbangan. Cocok untuk ruang belajar.

Oranye
Warna yang mampu memunculkan kesan semangat, mendorong seseorang untuk lebih atraktif, dan berkonsentrasi. Pas jika Anda pilih untuk mendesain ruang belajar.

Biru
Memberikan efek menenangkan dan perasaan nyaman. Bisa menenangkan orang-orang yang sedang tegang, panik, stres. Tapi hati-hati, warna ini bisa menurunkan selera makan dan suhu tubuh. Cocok sebagai warna untuk ruang belajar.

Hijau
Warna yang menenangkan. warna ini bisa mengurangi alergi makanan, karena dapat merangsang antigen untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh kita. Artinya cocok juga untuk ruang belajar

Cokelat
Mampu menumbuhkan perasaan aman, rileks, dan mengurangi keletihan. Sesuai untuk orang yang super sibuk. Tidak terlalu buruk untuk ruang belajar. Dengan begitu, ruang belajar akan menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak Anda. Selamat berkreasi.

Adab lebih tinggi derajatnya daripada Ilmu (الادب فوق العلم)

AL- ADAB FAUQOL ILMI
TANCAPKAN PADA HATIMU RASA HORMAT PADA MEREKA YANG SUDAH TUA UMURNYA APAPUN STATUS MEREKA
Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya setiap pagi dan sore Allah SWT selalu memandang wajah orang yang sudah tua, kemudian Allah SWT berfirman: Wahai hamba- Ku, semakin tua usiamu, semakin keriput kulitmu, semakin lemah tulangmu, semakin dekat ajalmu, semakin dekat pula engkau bertemu dengan-Ku. Malulah karena-Ku, karena Aku pun malu melihat ketuaanmu, dan Aku pun malu menyiksamu di dalam neraka.
Dikisahkan bahwa pada suatu ketika Sayyidina Ali KW sedang tergesa-gesa berjalan menuju masjid untuk melakukan jamaah shubuh. Akan tetapi dalam perjalanan - di depan beliau - ada seorang kakek tua yang berjalan dengan tenang. Kemudian Sayyidina Ali memperlambat langkah kaki tidak mendahuluinya karena memuliakan dan menghormati kakek tua tersebut. Hingga  hampir mendekati waktu terbit matahari barulah beliau sampai dekat pintu masjid. Dan ternyata kakek tua tersebut berjalan terus tidak masuk ke dalam masjid, yang kemudian Sayyidina Ali KW akhirnya mengetahui bahwa kakek tua tersebut adalah seorang Nasrani. Pada saat Sayyidina Ali KW masuk ke dalam masjid beliau melihat Rasulullah SAW beserta jamaah sedang dalam keadaan ruku'. (Sebagaimana diketahui bahwa ikut serta ruku' bersama dengan imam berarti masih mendapatkan satu rakaat). Rasulullah SAW waktu itu memanjangkan waktu ruku'nya hingga kira- kira dua ruku'. Kemudian Sayyidina Ali KW ber- takbiratul ihram dan langsung ikut serta ruku'. Setelah selesai shalat para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: Wahai Rasulullah tidak biasanya engkau ruku' selama ini, ada apakah gerangan? Beliau menjawab: Pada waktu aku telah selesai ruku' dan hendak bangkit dari ruku' tiba-tiba datang malaikat Jibril AS meletakkan sayapnya di atas punggungku, sehingga aku tidak bisa bangkit dari ruku'. Para sahabatpun bertanya: Mengapa terjadi demikian? Beliau menjawab: Aku sendiri pun tidak tahu.
Kemudian datanglah malaikat Jibril AS dan berkata: Wahai Muhammad, sesungguhnya Ali waktu itu sedang bergegas menuju masjid untuk jama'ah shubuh, dan di perjalanan ada seorang kakek tua Nasrani berjalan di depannya, Ali pun tidak mengetahui kakek tua itu beragama Nasrani. Ali tidak mau mendahuluinya karena dia sangat menghormati dan memuliakan kakek tua tersebut. Kemudian aku diperintah oleh Allah SWT untuk menahanmu saat ruku' sampai Ali datang dan tidak terlambat mengikuti jama'ah shubuh. Selain itu Allah SWT juga memerintah malaikat Mikail untuk menahan matahari menggunakan sayapnya hingga matahari tidak bersinar sampai jama'ah selesai.
Demikianlah hikmah kisah teladan Sayyidina Ali KW yang sangat menghormati dan memuliakan orang yang tua walaupun beragama Nasrani. Semoga bermanfaat bagi kita semua.